• Posted by : Kawateru Oktober 31, 2012

    Jakarta, Tidak bisa tidur di malam hari karena diserang insomnia menjadi siksaan bagi sebagian orang. Demi bebas dari derita itu, tak jarang banyak yang ke obat tidur. Namun perlu ekstra hati-hati saat mengonsumsi obat tidur. Sebab obat ini bisa bikin sakau dan yang lebih bahaya bisa mematikan.

    "Orang yang biasa minum obat tidur sembarangan akibatnya jadi kacau, pola tidurnya kacau, lama-lama jadi ketergantungan, kalau nggak minum jadi sakau. Ya perut nggak enak, gemetaran, gejala putus obat," kata dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (31/10/2012).

    Karena itu, ketimbang mengambil obat tidur, orang yang kesulitan tidur sebaiknya memodifikasi perilaku tidurnya. Kebiasaan tidur yang jelek harus diubah.

    "Kalau ada pasien ke saya, saya tidak langsung kasih obat tidur, obat hanya seperlunya saja," sambung pria yang akrab disapa dr Ade ini.

    Menurut dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT dari RS Medistra Jakarta, obat tidur yang sering diminum tanpa resep biasanya obat flu dan obat alergi. Hal ini dikarenakan efek obat-obat tersebut yang bisa membuat mengantuk.

    "Tapi jeleknya bisa bikin kecanduan. Kalau terus-terusan ya nggak baik. Kalau nggak minum jadi nggak bisa tidur. Efeknya bisa macam-macam, ada yang ke lambung, ginjal, liver. Satu-satunya cara ya stop obat," tuturnya.

    dr Rimawati mewanti-wanti agar obat tidur tidak dikonsumsi dalam jangka panjang. Karena obat tidur memiliki efek toleransi, di mana tubuh bisa menoleransi hingga dosis tertentu, maka jika obat tidak mempan dosisnya akan terus ditambah.

    "Jika dikonsumsi jangka panjang maka semakin lama efektivitasnya membutuhkan dosis yang lebih tinggi, kebutuhan obat makin meningkat. Akibatnya antara dosis yang membuat dia bisa tertidur dengan dosis mematikan menjadi semakin dekat, karena obat tidur ini bisa menyebabkan kematian," tutur dr Rimawati.

    Selain itu, semua obat tidur adalah obat depresi pernapasan di mana otak memberi perintah untuk berhenti napas. Inilah yang semakin membuat obat tidur berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

    "Juga ada studi yang menyebutkan penggunaan obat tidur jangka panjang bisa menyebabkan gangguan daya ingat sehingga kemungkinan untuk terkena demensia atau pikun menjadi lebih besar," kata dr Rimawati.

  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    Kawateru - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan